Afgan Syah Reza
Afgan Syah Reza lahir di Jakarta pada tanggal 27 Mei 1989 . Dia sangat manis banget . Dengan berbicara saja ,dia terlihat manis . Apalagi saat menyanyi ,subhanallah tambah manis aja . Dia pernah berkolaborasi bersama Agnes di Harmoni Cinta dengan menyanyikan lagu Terimah kasih cinta yang cukup bagus diterima kalangan pendengar musik di Indonesia. Dan Afgan ini salah satu penyanyi yang banyak disukai para pendengar musik.

Cristian Bautista
Cristian Bautista ini asli orang thailand yang cakep banget . Selain cakep ,dia sangat pintar bernyanyi . Dan suaranya sangat menusuk Hati hingga hati pendengar akan mengeluarkan darah yang berbentuk bunga . Terakhir dia duet dengan Bunga Citra Lestari dengan menyanyikan lagu Tetaplah dihatiku . Lagu itu sangat menyentuh Hati banget , ku saja sangat merinding mendengarnya.

Bunga Citra Lestari
Bunga Citra Lestari (lahir di Jakarta, 22 Maret 1983; umur 27 tahun, sering disebut dengan BCL) adalah seorang penyanyi dan aktris sinetron dalam dunia hiburan Indonesia. Putri pasangan Muchlis Rusli dan Emmy Syarif ini menghabiskan masa SMP-nya di Lhokseumawe, Aceh, lalu pindah ke Jakarta. Lagu hit-nya yang berjudul Sunny juga mengisi soundtrack untuk film Cinta Pertama. Ia pernah berduet dengan PAS Band yang merupakan awal kariernya di dunia musik.

Band Vierra
Para Personel, Anggota Viera Band .Para Personel, Anggota Viera BandBAND Vierra yang akhirnya menelurkan album perdananya itu pun sukses setelah berjodoh lewat Friendster. Perjumpaan Trian (drum), Kevin (kibord), Widi (vokal)dan Raka (gitar) dimulai dari persahabatan sang drummer dan kibordis. Tak lama mereka mengenal Raka lewat Friendster. Raka yang mengenalkan Widi kepada personel lainnya lewat jaringan persahabatan tersebut. “Awalnya memang dari Friendster. Kita semua kenalan dari Friendster dan akhirnya sampai sekarang,” ujar Widi sang vokal Vierra.

Band Ungu
Ungu adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan Pasha (Sigit Purnomo S.S./penyanyi), Makki (Makki O. Parikesit/bass), Enda (Franco Medjaya Kusuma/gitar), Onci (Arlonsy Miraldi/gitar), dan Rowman (M. Nur Rohman/drum).Grup musik ini didirikan pada 1996, dengan Makki sebagai satu-satunya personil awal yang masih aktif sampai sekarang. Sampai tahun 2007 mereka telah menghasilkan 4 album dan 2 album mini.

Band L Arc en Ciel
Band Jepang yang sangat memikat hati kaum pria dan wanita .Band tersebut sangat unik dan berbeda dengan band-band jepang lainnya . Band tersebut sangat mempunyai banyak fans yang salah satu fans nya yang banyak adalah laki-laki . Karena skill yang dimainkan mereka sangat maut

Band Muse
Muse adalah grup musik rock alternatif asal Inggris. Band ini dibentuk di Devon pada tahun 1994. Anggota band ini terdiri dari tiga orang, yaitu Matthew Bellamy (vokalis, gitaris, pianis), Dominic Howard (drummer), dan Chris Wolstenholme (bassis). Muse memiliki genre musik yang memadukan rock, rock progresif, musik klasik, dan elektronika. Muse juga dikenal dengan konser live yang memukau, bercirikan permainan yang energik dan efek visual yang mengagumkan.

Band Kara
Sebuah peristiwa konser KARA di Jepang yang akan berpartisipasi dalam pada kedatangan 20 Maret, terjual habis dalam 10 detik setelah rilis. Tiket rilis ini, dibuka pada tanggal 29 Januari, dikonfirmasi karena popularitas KARA di Jepang. Acara konser ini adalah ‘ Universal Dream Live 2011′yang akan digelar di Universal Studio Osaka, Jepang. Ini adalah suatu peristiwa di mana selebriti milik perusahaan Universal akan mengadakan konser dari 19 sampai 21 Maret. KARA akan berdiri di atas panggung pada tanggal 20, serta B2ST dan G. NA, yang keduanya berencana untuk maju ke pasar Jepang.Pada saat ini, popularitas Kara di Jepang di luar konsepsi. penjelasan official lokal ‘adalah bahwa KARA adalah hotspot dari isu dan popularitas dalam dunia musik Jepang.

Big Band
Big Bang adalah boy band dari Korea Selatan. Kelompok ini terdiri 5 personel, masing-masing mempunyai bagian suara berbeda atau rapping. Mereka dianggap sebagai anggota wajah yang baru dari "Keluarga YG" di bawah asuhan YG Entertainment.[1] Setelah meluncurkan karier mereka pada tahun 2006, Big Bang berhasil populer dan sukses pada tahun 2007 dengan singel "Lies" (거짓말).[2] Kesuksesan ini menempatkan Big Bang sebagai boy band ternama Korea Selatan, dan bersaing dengan grup penyanyi wanita Wonder Girls. Selain dikenal berkat lagu-lagu hit mereka, anggotanya juga dijadikan panutan dalam gaya berbusana.

Minggu, 27 Februari 2011
Keadaan Matahari 2011


Keadaan Matahari Ketika Sekarat Maka Bumi Akan Lebur Bersamanya

Setelah Matahari sekarat maka akan mati dengan memakan bumi bersamanya. Kehidupan sendiri sudah hancur sebelum matahari menelan Bumi.
9 Tempat Paling Ekstrim di Tata Surya Kita


9 Tempat Paling Ekstrim di Tata Surya Kita
![]() |
Awan badai berkecepatan hingga 600 km/jam telah terjadi di Planet Jupiter selama hampir 345 tahun sejak pertama kali berhasil diamati pada tahun 1665. 2. Europa, bulan planet Jupiter ![]() Europa, adalah salah satu bulan planet Jupiter memiliki palung samudera terdalam di tata surya. Kedalamannya diperkirakan mencapai 100 km atau 10 kali lipat palung Mariana, titik terdalam di Bumi. 3. Io, bulan planet Jupiter ![]() Io, salah satu bulan planet Jupiter, adalah tempat dengan tingkat vulkanisme tertinggi di tata surya. Seluruh permukannya dipenuhi oleh gunung berapi aktif. 4. planet Saturnus ![]() Sambaran petir/ kilat di planet Saturnus berkekuatan hingga 1000 kali lipat petir yang terjadi di bumi. 5. Hyperion, bulan planet Saturnus ![]() Hyperion, salah satu bulan yang dimiliki planet Saturnus berotasi secara tidak beraturan, hal ini mengakibatkan waktu siang dan malam di bulan tersebut tidak pernah sama tiap harinya. 6. Planet Uranus dan Neptunus ![]() Para peneliti mengeluarkan teori bahwa reaksi kimia yang terjadi di atmosfer Planet Uranus (kiri) dan Neptunus (kanan) akan menghasilkan hujan berlian di seluruh permukaan planet. 7. Planet Venus ![]() Dengan suhu permukaan yang mencapai 460 derajat celcius menjadikan Planet Venus sebagai tempat paling panas di tata surya 8. Gunung Olympus , Planet Mars ![]() Gunung Olympus di Planet Mars adalah gunung api tertinggi di tata surya. Ketinggiannya mencapai 27 ribu meter atau 3 kali lipat tinggi Gunung Everest. 9. Planet Mars ![]() Planet Mars memiliki ngarai terbesar di tata surya, kedalamannya diperkirakan hingga 6 kali lipat kedalaman ngarai di Grand Canyon atau sekitar 10 ribu meter. |
Sabtu, 26 Februari 2011
Ramalan Bencana yang akan terjadi di tahun 2011



Selain banjir, senjata nuklir, polusi lingkungan, memburuknya iklim, dan lain sebagainya, menurut laporan majalah Discovery, AS, para ilmuwan juga memperhitungkan puluhan jenis bencana alam atau ulah manusia yang bisa mengakibatkan manusia mendekati kepunahan.
Jaman sekarang, setiap saat orang-orang menyebarkan informasi tentang kepunahan spesies, sehingga kita mulai menyadari bahwa ini bukan sebuah fenomena perputaran alam yang baik.
Para ilmuwan telah memperkirakan, bahwa rasio kepunahan spesies organisme sekarang adalah 1.000 kali lipatnya zaman fosil, menurut statistik bahwa di atas bumi secara aktual terdapat 99% spesies berada di ujung kepunahan. Dan pembunuh-pembunuh yang menghancurkan spesies ini, sebagian besar disebabkan aktivitas peradaban manusia saat ini.
Aktivitas-aktivitas ini menyebabkan berbagai jenis makhluk hidup di bumi, termasuk manusia sendiri secara perlahan-lahan menuju ke dalam kondisi yang kritis, ada beberapa kondisi yang mungkin dapat dialami
dalam gerakan putaran alam.
Mungkin Anda akan menganggap bahwa peringatan di atas hanya imajinasi
sastrawan, namun di bawah pengamatan dan penyelidikan ilmuwan ditemukan bahwa dalam sejarah ratusan juta tahun, di atas bumi berkali-kali
menyisakan bekas-bekas dihancurkan.
Kerak Bumi Berubah Posisi

Ketika professor Charles H.Hapgood sedang mempelajari peta kuno Kutub Selatan, ia pernah mengemukakan hipotesa peralihan kerak bumi (Earth Crust Displacement).
Dalam kondisi tertentu, segenap kerak luar bumi mungkin dapat menggerakkan posisinya secara menyeluruh, bagaikan selembar kulit jeruk tak berisi, setelah kendor dan terkelupas, akan menggerakkan segenap
posisinya.
Menurut hipotesa tersebut, kerak bumi setebal 30 mil dapat meluncur di
atas inti bumi yang tebalnya 8 ribu mil, beberapa sarjana AS mengaitkan
hipotesa ini dengan bencana dahsyat di Alaska dan Siberia pada 11 ribu
tahun lampau. Mereka memprediksikan daratan di Kutub Selatan saat ini,
ternyata adalah daerah berjarak sekitar 2 ribu mil sebelah utara Kutub
Selatan.
Dan sebelum adanya peradaban manusia ini, minimal pada 6 ribu tahun
silam, telah terjadi peralihan kerak bumi, segenap kerak bumi
menggerakkan posisi, hingga menggeser daratan Kutub Selatan ke
posisinya saat ini. Ini membuat daratan yang hangat mendadak menjadi
dingin, dan secara perlahan diselimuti dengan es dan salju.
Dan di saat bersamaan, Alaska dan Siberia juga mengarah ke Kutub Utara,
sehingga membuat daratan yang semula hangat dalam sekejab menjadi
dingin “membeku”.
Ini secara rasional telah menjelaskan tentang lapisan tanah beku di utara Siberia, gajah raksasa berbulu panjang yang ditemukan serta sejumlah besar binatang yang tidak dapat hidup di daerah dingin, seperti misalnya badak, banteng, kuda, gezelle, srigala, machairodont (harimau bergigi pedang), singa dan sebagainya, selain itu juga ada mayat manusia.
Ledakan Sinar Gamma

Sinar Gamma adalah ledakan dengan kekuatan terdahsyat yang sudah diketahui di alam semesta saat ini, dan pengetahuan yang dipahami ilmuwan atas hal ini masih sangat terbatas.
Ilmuwan mendapati, bahwa sinar gamma (Gamma Ray Burst, GRB) yang
berasal dari galaksi luar yang jauh, adalah energi yang dilepaskan
kembali setelah hancurnya 2 bintang tetap, energi pancarannya sangat
kuat dan tak dapat diduga, kurang lebih seribu kali lipatnya matahari.
Sebelum perubahan besar ini terjadi, manusia sama sekali tidak dapat mengamati perubahan sesudahnya, sehingga dengan demikian juga tidak tahu bagaimana cara mengantisipasinya.
Jika terjadi, maka meski berada di tempat sejauh seribu tahun cahaya, dan meski pada malam yang biasanya cerah di sebuah tempat yang jauhnya tidak dapat Anda saksikan, ia juga akan terang secara tiba-tiba seperti matahari, kemudian melepaskan energi yang maha besar, dan menyinari bumi dengan pancarannya.
Meskipun lapisan atmosfer dapat melindungi kita terhindar dari serangan sinar Gamma dan sinar -X, namun pancaran-pancaran berenergi tinggi ini dapat membuat lapisan atmosfer menjadi panas dan menghasilkan nitrogenoksida, yang dapat secara serius merusak ozonosfer (lapisan ozon).
Yang lebih parah adalah ini dapat secara langsung mengacaukan proses fotosintesis plankton di samudera (mereka dapat menyuplai oksigen bagi atmosfer), merusak ekologi sekaligus juga menghancurkan rantai makanan.
Jarak sinar gamma yang ditemukan saat ini sangat jauh dari kita, meski pengetahuan yang diketahui ilmuwan atas hal ini sangat terbatas, namun dapat dibayangkan akibat yang mengerikan seandainya secara tiba-tiba ia menyinari bumi kita.
Planet Menabrak Bumi

Pada 1908 silam, sebuah meteorit komet setinggi kurang lebih 200 kaki (± 60 m) pernah melintasi lapisan atmosfer, dan mengenai kawasan, Siberia, akibatnya terjadi ledakan di kawasan tersebut.
Menurut perhitungan astronom bahwa peristiwa sejenis akan terjadi setiap 100-300 tahun. Peristiwa ini, seandainya terjadi di samudera atau daerah yang jarang penduduknya, yang mana meskipun rasio kemungkinan manusia terhindar dari bencana ini sedikit lebih besar, namun ilmuwan mengatakan: terhadap planet besar, tidaklah penting di mana posisi yang diterjang mereka (planet).
Jika meteorit selebar ½ mil (± 800 m) menabrak bumi (± setiap 250 ribu tahun) meski tidak sampai menyebabkan kepunahan seluruh umat manusia, namun cukup memusnahkan pembangunan peradaban umat manusia sekarang.
Sebuah meteorit selebar 5 mil menabrak bumi dapat menimbulkan gempa, tsunami, letusan gunung berapi, dan mengakibatkan kepunahan yang lebih dahsyat, sama seperti akhir zaman dinosaurus.
Pada 1994 silam, ilmuwan berhasil mengamati seluruh proses tabrakan Comet Shoemaker-Levy 9 dengan Jupiter, ini menjelaskan bahwa planet menabrak bumi bukan tidak mungkin, juga bukan peristiwa mengerikan yang baru akan terjadi ratusan tahun kemudian.
Lubang Hitam

Sistim galaktik pada umumnya dipenuhi dengan Lubang Hitam (black hole). Menurut prediksi ilmuwan secara garis besar, bahwa dalam sistem galaktik terdapat sekitar satu juta lubang hitam, benda-benda ini beredar sama seperti bintang lainnya.
Seandainya ada sebuah planet sedang akan mendekati kita, hal itu bisa
kita prediksi, tapi jika seandainya itu adalah lubang hitam maka kita
tidak akan mendapat peringatan. Jika sebuah planet yang akan menabrak
bumi, para ilmuwan puluhan tahun silam bisa saja mengamati dan
memprediksikan waktu maupun energinya secara konkret.
Namun lubang hitam tidak akan menabrak atau menghancurkan bumi, akan
tetapi, ia -dengan kekuatan gravitasinya yang luar biasa- dapat
mengacaukan orbit peredaran benda langit, sehingga suhu di bumi akan
mengalami perubahan yang drastis.
Badai Matahari

Selama beberapa tahun terakhir ini, matahari sudah memasuki perubahan periodik medan magnetik yang terjadi setiap 10-11 tahun. Dalam masa demikian, partikel dan pancaran kemungkinan akan menerpa ke bumi dengan kecepatan 1juta km/jam. Dan ancamannya terhadap bumi, adalah suatu hal yang tak dapat diperhitungkan para ilmuwan.
Pada April 2001 silam, sebagaimana yang diperkirakan ilmuwan, telah terjadi ledakan bintik matahari yang dahsyat di permukaannya, dan ini merupakan salah satu ledakan terbesar yang tercatat selama ini, untungnya solar Flare (letusan gas matahari) tidak mengarah ke bumi.
Karena itu sebagian besar energi yang dilepaskan letusan protuberan tidak akan sampai menerjang bumi. Letusan protuberan atau gas matahari disebabkan ledakan tiba-tiba dari energi magnetik.
Letusan ini dapat menambah kecepatan gerak partikel matahari hingga
mendekati kecepatan cahaya dalam beberapa detik, sekaligus membuat suhu
di permukaan matahari naik hingga jutaan derajat.
Energi yang dilepaskan letusan protuberan bahkan mencapai miliaran ton energi yang dihasilkan ledakan bahan peledak.
Planet Uranus


Uranus
![]() Uranus, dilihat oleh wahana Voyager 2 | |||||||||||||||||||
Penemuan | |||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penemu | William Herschel | ||||||||||||||||||
Tanggal ditemukan | 13 Maret 1781 | ||||||||||||||||||
Penamaan | |||||||||||||||||||
Adjektif | Uranian | ||||||||||||||||||
Epos J2000 | |||||||||||||||||||
Aphelion | 3.004.419.704 km 20,083 305 26 SA | ||||||||||||||||||
Perihelion | 2.748.938.461 km 18,375 518 63 SA | ||||||||||||||||||
Sumbu semi-mayor | 2.876.679.082 km 19,229 411 95 SA | ||||||||||||||||||
Eksentrisitas | 0,044 405 586 | ||||||||||||||||||
Periode orbit | 30.799,095 hari 84,323 326 tahun 42,718 Uranus solar days[2] | ||||||||||||||||||
Periode sinodis | 369,66 hari[3] | ||||||||||||||||||
Kecepatan orbit rata-rata | 6,81 km/s[3] | ||||||||||||||||||
Anomali rata-rata | 142,955 717° | ||||||||||||||||||
Inklinasi | 0,772 556° dari ekliptika 6,48° dari ekuator Matahari 1,02° dari bidang invariabel[4] | ||||||||||||||||||
Bujur node menaik | 73,989 821° | ||||||||||||||||||
Argumen perihelion | 96,541 318° | ||||||||||||||||||
Satelit | 27 | ||||||||||||||||||
Ciri-ciri fisik | |||||||||||||||||||
Jari-jari khatulistiwa | 25.559 ± 4 km 4,007 Bumi[5][c] | ||||||||||||||||||
Jari-jari kutub | 24.973 ± 20 km 3,929 Bumi[5][c] | ||||||||||||||||||
Kepepatan | 0,022 9 ± 0,000 8[b] | ||||||||||||||||||
Luas permukaan | 8,115 6×109 km²[6][c] 15,91 Bumi | ||||||||||||||||||
Volume | 6,833×1013 km³[3][c] 63,086 Bumi | ||||||||||||||||||
Massa | (8,6810 ± 0,0013)×1025 kg 14,536 Bumi[7] GM=5 793 939 ± 13 km³/s² | ||||||||||||||||||
Kepadatan rata-rata | 1,27 g/cm³[3][c] | ||||||||||||||||||
Gravitasi permukaan di khatulistiwa | 8,69 m/s²[3][c] 0,886 g | ||||||||||||||||||
Kecepatan lepas | 21,3 km/s[3][c] | ||||||||||||||||||
Hari sideris | −0,718 33 hari 17 j 14 men 24 s[5] | ||||||||||||||||||
Kecepatan rotasi | 2,59 km/s 9.320 km/jam | ||||||||||||||||||
Kemiringan sumbu | 97,77°[5] | ||||||||||||||||||
Asensio rekta bagi kutub utara | 17 j 9 m 15 d 257,311°[5] | ||||||||||||||||||
Deklinasi | −15,175°[5] | ||||||||||||||||||
Albedo | 0,300 (terikat) 0,51 (geometrik)[3] | ||||||||||||||||||
Suhu permukaan level 1 bar[9] 0,1 bar (tropopause)[10] |
| ||||||||||||||||||
Magnitudo tampak | 5,9[8] sampai 5,32[3] | ||||||||||||||||||
Ukuran sudut | 3,3"–4,1"[3] | ||||||||||||||||||
Tinggi skala | 27,7 km[3] | ||||||||||||||||||
Komposisi | (Di bawah 1,3 bar)
| ||||||||||||||||||
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon.[10] Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana.[10] Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.[9]
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin, magnetosfer serta banyak bulan. Sistem Uranian konfigurasinya unik di antara planet-planet karena sumbu rotasi miring ke sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga, kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain merupakan ekuator mereka.[15] Dilihat dari Bumi, cincin Uranus kadang nampak melingkari planet itu seperti sasaran panah dan bulan-bulannya mengelilinginya seperti jarum-jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan 2008 cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang nampak tidak berfitur pada cahaya tampak tanpa pita awan atau badai yang diasosiasikan dengan raksasa lain.[15] Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat tanda-tanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya. Kecepatan angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per jam).[16]
Daftar isi[sembunyikan] |
Sejarah
Penemuan
Uranus telah diamati pada banyak kesempatan sebelum penemuannya sebagai planet, namun ia dianggap secara salah sebagai bintang. Pengamatan yang tercatat paling awal adalah pada tahun 1690 saat John Flamsteed mengamati planet itu sedikitnya enam kali, mengkatalogkannya sebagai 34 Tauri. Astronom Perancis, Pierre Lemonnier, mengamati Uranus setidaknya dua puluh kali antara tahun 1750 dan 1769,[17] termasuk pada empat malam berturut-turut.Sir William Herschel mengamati planet itu pada 13 Maret 1781 saat berada di taman di rumahnya di 19 New King Street di kota Bath, Somerset (sekarang Herschel Museum of Astronomy),[18] namun mulanya melaporkannya (pada 26 April 1781) sebagai sebuah "komet".[19] Herschel "melakukan serangkaian pengamatan terhadap paralaks pada bintang-bintang yang tetap",[20] menggunakan teleskop yang ia desain sendiri.
Dia mencatat dalam jurnalnya "Pada kuartil dekat ζ Tauri … bisa merupakan bintang Nebula atau sebuah komet".[21] Tanggal 17 Maret, dia mencatat, "Aku mencari Komet atau Bintang Nebula itu dan menemukan bahwa ia adalah sebuah Komet, karena ia berubah letaknya".[22] Saat dia mempresentasikan penemuannya pada Royal Society, ia terus menegaskan bahwa dia telah menemukan sebuah komet sementara secara implisit membandingkannya pada planet:[23]
“ | Daya yang aku miliki saat pertama kali Aku melihat komet itu adalah 227. Dari pengamatan Aku tahu bahwa diameter dari bintang-bintang diam tidak secara proporsional membesar dengan daya yang lebih besar, sebagaimana planet; oleh karena itu sekarang Aku menyetel dayanya pada 460 dan 932 dan menemukan bahwa diameter komet itu naik sebanding dengan dayanya, sebagaimana mestinya, dengan perkiraan bahwa ia bukan bintang diam, sementara diameter bintang-bintang yang Aku bandingkan dengannya tidak meningkat dengan rasio yang sama. Lebih dari itu, komet itu diperbesar jauh di luar apa yang mestinya akan terjadi pada cahayanya, nampak kabur dan kurang-jelas dengan kekuatan yang besar ini, sementara bintang-bintang itu mempertahankan kilau dan kekhasannya dari ribuan pengamatan aku tahu mereka akan mempertahankannya. Kelanjutannya menunjukkan bahwa dugaanku berdasar baik, ini terbukti adalah Komet yang belakangan ini kami amati. | ” |
Sementara Herschel secara hati-hati terus menggambarkan objek baru ini sebagai sebuah komet, para astronom lain sudah mulai menduga secara lain. Astronom Rusia Anders Johan Lexell memperkirakan jaraknya 18 kali jarak Matahari dari Bumi dan belum satu kometpun yang diamati dengan perihelion empat kali jarak Bumi-Matahari.[25] Astronom Berlin Johann Elert Bode mendeskripsikan penemuan Herschel sebagai "bintang bergerak yang dapat dianggap hingga sekarang ini objek tak diketahui mirip planet yang berkeliling di luar orbit Saturnus".[26] Bode menyimpulkan bahwa orbitnya yang hampir berbentuk lingkaran lebih mirip sebuah planet daripada komet.[27]
Objek itu dengan segera diterima secara universal sebagai sebuah planet. Tahun 1783, Herschel sendiri mengakui fakta ini kepada direktur Royal Society Joseph Banks: "Dengan pengamatan dari para Astronom paling terkenal di Eropa nampaknya bintang baru itu, yang membuatku dihormati karena kutunjukkan kepada mereka pada Maret 1781, adalah sebuah Planet Primer pada Tata Surya kita."[28] Untuk mengakui pencapaian ini, Raja George III memberi Herschel gaji tetap tahunan £200 dengan syarat ia pindah ke Windsor sehingga Keluarga Kerajaan mendapat kesempatan untuk melihat melalui teleskopnya.[29]
Penamaan
Maskelyne meminta Herschel untuk "do the astronomical world the faver [tertulis demikian, 'membantu dunia astronomi'] untuk memberi nama planetmu, yang sepenuhnya milikmu, & yang kami merasa berhutang budi padamu atas penemuannya."[30] Untuk menjawab permintaan Maskelyne, Herschel memutuskan untuk menamai objek itu Georgium Sidus (Bintangnya George), atau "Planet Georgian" untuk menghormati penyokong dirinya yang baru, Raja George III.[31] Dia menjelaskan keputusan ini dalam sebuah surat kepada Joseph Banks:[28]
“ | Pada masa dahulu kala sebutan Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus diberikan kepada planet-planet tersebut, sebagai nama pahlawan dan dewa mereka. Pada masa sekarang yang eranya lebih filosofis sulit memungkinkan untuk mendapat pengganti metode yang sama dan menyebutnya Juno, Pallas, Apollo atau Minerva, untuk menjadi nama bagi benda langit kita yang baru. Pertimbangan pertama berupa peristiwa tertentu, atau kejadian luar biasa, nampaknya merupakan kronologinya: jika di masa depan akan ditanyakan, kapan Planet yang terakhir-ditemukan ini ditemukan? Akan menjadi jawaban yang sangat memuaskan mengatakan, 'Pada masa pemerintahan Raja George Ketiga. | ” |
Tata nama
Pengucapan nama Uranus dalam bahasa Inggris yang disukai di antara para astronom adalah /ˈjʊərənəs/, dengan tekanan pada suku kata pertama seperti dalam bahasa Latin Ūranus;[36] kontras dengan bahasa sehari-hari /jʊˈreɪnəs/, dengan tekanan pada suku kata kedua dan a panjang, meskipun dua-duanya dianggap dapat diterima. Karena pada daerah yang berbahasa Inggris, ū·rā′·nəs kedengaran seperti "your anus" ('anusmu'), ejaan sebelumnya juga menyembunyikan malu: seperti yang Dr. Pamela Gay, astronom di Southern Illinois University, sebutkan dalam siarannya, untuk menghindari "dikerjai oleh anak kecil sekolahan ... saat ragu-ragu, jangan menekankan apapun dan hanya katakan ūr′·ə·nəs. Dan merekapun lari dengan cepat."[37]Uranus merupakan satu-satunya planet yang namanya berasal dari tokoh dari mitologi Yunani bukan dari mitologi Romawi. Adjektif dari Uranus adalah "Uranian". Simbol astronomisnya adalah


Orbit dan rotasi

Periode rotasi interior Uranus adalah 17 jam, 14 menit. Akan tetapi, seperti semua raksasa gas lainnya, atmosfer atasnya mengalami angin badai yang sangat kuat pada arah rotasi. Akibatnya, pada beberapa garis lintang, seperti dua per tiga lintang dari khatulistiwa ke kutub selatan, fitur-fitur atmosfer itu yang nampak bergerak jauh lebih cepat, menjadikan rotasi penuhnya sekecil 14 jam.[43]
Kemiringan sumbu
Sumbu rotasi Uranus terletak pada sisinya dipandang dari bidang Tata Surya, dengan kemiringan sumbu 97,77°. Ini memberinya perubahan musim yang sama sekali tidak seperti planet utama lain. Planet-planet lain dapat dibayangkan sebagai gasing yang berputar termiring-miring relatif terhadap bidang tata surya, sementara Uranus berotasi lebih seperti bola yang menggelinding termiring-miring. Berdekatan dengan waktu solstis Uranian, satu kutubnya menghadap Matahari terus-menerus sedangkan kutub lainnya menghadap ke arah sebaliknya. Hanya segaris daerah sempit di sekitar ekuator yang mengalami pergantian siang-malam dengan cepat, namun dengan Matahari sangat rendah dari kaki langit seperti di daerah kutub di Bumi. Pada sisi orbit Uranus yang lain orientasi kutub-kutubnya terhadap Matahari adalah sebaliknya. Tiap kutub terus-menerus disinari Matahari sekitar 42 tahun, diikuti dengan 42 tahun yang gelap.[44] Dekat waktu ekuinoks, Matahari menghadap ekuator Uranus memberi periode pergantian siang-malam sama seperti yang terlihat pada kebanyakan planet lain. Uranus mencapai ekuinoks terkininya pada tanggal 7 December 2007.[45][46]Belahan Utara | Tahun | Belahan Selatan |
---|---|---|
Solstis Musim Dingin | 1902, 1986 | Solstis Musim Panas |
Ekuinoks Musim Semi | 1923, 2007 | Ekuinoks Musim Gugur |
Solstis Musim Panas | 1944, 2028 | Solstis Musim Dingin |
Ekuinoks Musim Gugur | 1965, 2049 | Ekuinoks Musim Semi |
Kecemerlangan
Dari tahun 1995 sampai 2006, magnitudo tampak Uranus berfluktuasi antara +5,6 dan +5,9; menempatkannya hampir pada batas daya lihat mata telanjang pada +6.5.[8] Diameter angularnya antara 3,4 dan 3,7 detik busur, dibandingkan dengan 16 hingga 20 detik busur untuk Saturnus dan 32 sampai 45 detik busur untuk Jupiter.[8] Saat oposisi, Uranus terlihat dengan mata telanjang dalam langit yang gelap dan tidak terpolusi cahaya dan menjadi sasaran yang mudah bahkan dalam kondisi perkotaan dengan teropong.[6] Dalam teleskop amatir yang lebih besar dengan diameter lensa objektif antara 15 dan 23 cm, planet itu nampak sebagai piringan biru pucat dengan penggelapan tepi yang khas. Dengan teleskop besar yang ukurannya 25 cm atau lebih lebar, pola-pola awan, begitu pula beberapa satelit yang lebih besar, seperti Titania dan Oberon, mungkin juga kelihatan.[51]Struktur internal

Model standar struktur Uranus adalah ia terdiri dari tiga lapisan: inti di bagian tengah, mantel ber-es di lapisan tengah dan selubung hidrogen/helium gas.[9][53] Intinya relatif kecil, dengan massa hanya 0,55 massa Bumi dan jari-jari kurang dari 20 persen jari-jari Uranus; mantelnya merupakan bagian terbesar planet tersebut, dengan sekitar 13,4 massa Bumi, sementara itu atmosfer atas relatif kecil, dengan berat sekitar 0,5 massa Bumi dan meluas sampai 20 persen terakhir jari-jari Uranus.[9][53] Inti Uranus kerapatannya sekitar 9 g/cm³, dengan tekanan di tengahnya 8 juta bar (800 GPa) dan suhu sekitar 5000 K.[52][53] Mantel esnya nyatanya tidak terdiri dari es dalam pengertian pada umumnya, tetapi dari fluida panas dan rapat yang terdiri atas air, amonia dan volatil lain.[9][53] Fluida ini, yang berdaya hantar listrik tinggi, kadang-kadang disebut lautan air–amonia.[54] Komposisi terbesar Uranus dan Neptunus sangat berbeda dari Jupiter dan Saturnus, dengan es mendominasi atas gas, oleh karenanya memberi alasan klasifikasi mereka yang terpisah sebagai raksasa es.
Sementara model yang diperkirakan di atas lebih atau kurang standar, ia tidaklah unik; model-model lain juga sesuai dengan pengamatan. Contohnya, jika jumlah substansial hidrogen dan materi batuan bercampur dalam mantel es, massa es total di interior akan lebih kecil dan begitu pula, massa batuan total akan lebih besar. Data yang ada sekarang tidak memungkinkan sains menentukan model mana yang benar.[52] Struktur interior fluida Uranus berarti bahwa ia tidak memiliki permukaan padat. Atmosfer gasnya sedikit demi sedikit berganti menjadi lapisan cairan internal.[9] Namun, demi kemudahan, sebuah bola pepat yang berevolusi ditetapkan di titik dimana tekanan sama dengan 1 bar (100 kPa), dibuat secara kondisional sebagai suatu ‘permukaan’. Uranus mempunyai jari-jari ekuator dan kutub masing-masing 25 559 ± 4 dan 24 973 ± 20 km.[5] Permukaan ini akan digunakan di seluruh artikel ini sebagai titik nol untuk ketinggian.
Panas internal
Panas internal Uranus jelas nampak lebih rendah daripada planet raksasa lain; dalam istilah astronomi, fluks panasnya rendah.[16][55] Penyebab begitu rendahnya suhu internal Uranus masih tidak dimengerti. Neptunus, yang hampir merupakan kembaran Uranus dalam hal ukuran dan komposisi, meradiasikan sebanyak 2,61 kali energi yang diterimanya dari Matahari ke angkasa.[16] Kontrasnya, Uranus, hampir tidak meradiasikan panas berlebih sama sekali. Daya total yang diradiasikan oleh Uranus dalam bagian inframerah jauh dari spektrum adalah 1,06 ± 0,08 kali energi Matahari yang diserap dalam atmosfernya.[10][56] Kenyataannya, fluks panas Uranus hanya 0,042 ± 0,047 W/m², yang lebih rendah daripada panas internal Bumi yang sekitar 0,075 W/m².[56] Suhu terendah yang tercatat di tropopause Uranus adalah 49 K (−224 °C),menjadikan Uranus sebagai planet terdingin dalam Tata Surya.[10][56]Hipotesis dari perbedaan ketidaksesuaian ini diantaranya bahwa saat Uranus "dipukul" oleh penabrak yang sangat berat yang menyebabkan kemiringan sumbunya yang ekstrim, peristiwa itu juga menyebabkan keluarnya sebagian besar panas primordialnya, meninggalkannya dengan suhu intinya yang sangat menurun.[57] Hipotesis lain adalah bahwa beberapa bentuk penghalang ada di lapisan atas Uranus yang mencegah panas inti mencapai di permukaan.[9] Contohnya, konveksi mungkin berlangsung pada sekumpulan lapisan yang komposisinya berbeda, yang menghalangi penghantaran panas ke atas.[10][56]
Atmosfer
Meskipun tidak ada permukaan padat yang terdefinisi dengan jelas dalam interior Uranus, bagian terluar dari selimut gas Uranus yang dapat diakses oleh penginderaan jauh disebut atmosfernya.[10] Kemampuan penginderaan jauh berlanjut ke bawah hingga kira-kira 300 km di bawah level 1 bar (100 kPa), dengan tekanan yang bersesuaian sekitar 100 bar (10 MPa) dan suhu 320 K.[58] Korona yang tipis atmosfer itu meluas jauh hingga lebih dari dua jari-jari planet dari permukaan nominal pada tekanan 1 bar.[59] Atmosfer Uranian dapat dibagi menjadi tiga lapisan: troposfer, antara ketinggian −300 dan 50 km dan tekanan dari 100 sampai 0,1 bar; (10 MPa sampai 10 kPa), Stratosfer, kisaran ketinggiannnya antara 50 dan 4000 km dan tekanan antara 0,1 and 10–10 bar (10 kPa to 10 µPa) dan termosfer/korona yang meluas dari 4.000 km hingga setinggi 50.000 km dari permukaan.[10] Mesosfer tidak ada.Komposisi
Komposisi atmosfer Uranian berbeda dari komposisi Uranus secara keseluruhan, ia terutama terdiri dari hidrogen molekuler dan helium.[10] Fraksi mol helium, yaitu jumlah atom helium per molekul gas, adalah 0,15 ± 0,03[12] di troposfer atas, yang bersesuaian dengan fraksi massa 0,26 ± 0,05.[10][56] Nilai ini sangat dekat dekat fraksi massa helium protosolar 0,275 ± 0,01,[60] menandakan bahwa helium tidak pernah berada di tengah-tengah planet seperti halnya pada raksasa-raksasa gas.[10] Penyusun yang paling melimpah ketiga dari atmosfer Uranian adalah metana (CH4).[10]Metana memiliki pita penyerapan yang kuat pada cahaya tampak dan dekat-inframerah membuat Uranus nampak berwarna hijau-biru atau sian.[10] Molekul metana menempati 2,3% atmosfernya dalam fraksi mol di bawah lapisan awan metana pada level tekanan 1,3 bar (130 kPa); ini menyatakan kira-kira 20 hingga 30 kali limpahan karbon yang ditemukan di Matahari.[10][11][61] Rasio pencampuran [e] jauh lebih rendah di atmosfer atas dikarenakan suhunya yang sangat rendah, yang menurunkan level kejenuhan dan menyebabkan metana yang berlebih membeku.[62] Kelimpahan senyawa yang kurang volatil seperti amonia, air dan hidrogen sulfida pada atmosfer yang dalam tidak begitu diketahui. Namun, mungkin nilainya juga lebih tinggi daripada yang ada di Matahari.[10][63] Selain metana, sejumlah kecil berbagai hidrokarbon ditemukan di stratosfernya Uranus, yang diperkirakan dihasilkan dari metana oleh fotolisis yang diinduksi oleh radiasi ultraviolet Matahari.[64] Mereka termasuk etana (C2H6), asetilena (C2H2), metilasetilena (CH3C2H), diasetilena (C2HC2H).[62][65][66] Spektroskopi juga mengungkapkan jejak-jejak uap air, karbon monoksida dan karbon dioksida di atmosfer atas, yang hanya dapat berasal dari sumber luar seperti debu yang jatuh dan komet.[65][66][67]Troposfer
Troposfer adalah bagian atmosfer terbawah dan paling rapat dan bercirikan dengan turunnya suhu bersama dengan naiknya ketinggian.[10] Suhu menurun dari sekitar 320 K di dasar troposfer nominal pada −300 km hingga 53 K pada 50 km.[61][58] Suhu di daerah atas terdingin dari troposfer (tropopause) sebenarnya bervariasi dalam kisaran antara 49 dan 57 K bergantung pada ketinggian di planet.[10][55] Daerah tropopause bertanggungjawab bagi kebanyakan pancaran inframerah jauh panas planet itu dan oleh karenanya menentukan suhu efektif 59,1 ± 0,3 K.[55][56]Troposfernya dipercaya memiliki struktur awan yang sangat kompleks; awan air dihipotesiskan terletak dalam kisaran tekanan 50 sampai 100 bar (5 sampai 10 MPa), awan amonium hidrosulfida dalam kisaran 20 sampai 40 bar (2 sampai 4 MPa), awan amonia atau hidrogen sulfida antara 3 dan 10 bar (0,3 to 1 MPa) dan terakhir awan metana tipis yang terdeteksi langsung pada 1 sampai 2 bar (0,1 sampai 0,2 MPa).[10][11][58][68] Troposfer Uranus merupakan bagian atmosfernya yang sangat dinamis, menunjukkan angin yang kuat, awan yang cerah dan perubahan musim, yang akan dibahas di bawah.[16]
Atmosfer atas
Lapisan tengah atmosfer Uranian adalah stratosfer, dimana suhu umumnya naik sesuai dengan naiknya ketinggian dari 53 K di tropopause sampai antara 800 dan 850 K di dasar termosfer.[59] Pemanasan stratosfer disebabkan oleh penyerapan radiasi UV dan inframerah Matahari oleh metana dan hidrokarbon lain,[69] yang terbentuk di bagian atmosfer ini sebagai hasil dari fotolisis metana.[64] Panas juga dihantarkan dari termosfer yang panas itu.[69] Hidrokarbon menempati lapisan yang relatif sempit pada ketinggian antara 100 dan 280 km yang bersesuaian dengan kisaran tekanan 10 hingga 0,1 mbar (1000 hingga 10 kPa) dan suhu antara 75 dan 170 K.[62][65] Hidrokarbon yang paling melimpah adalah metana, asetilena dan etana dengan rasio pencampuran sekitar 10−7 relatif pada hidrogen. Rasio pencampuran karbon monoksida sama pada ketinggian-ketinggian ini.[62][65][67] Hidrokarbon yang lebih berat dan karbon dioksida rasio pencampurannya sebesar tiga kali lebih rendah.[65] Rasio kelimpahan air adalah sekitar 7×10−9.[66] Etana dan asetilena cenderung berkondensasi bagian bawah stratosfer dan tropopause yang lebih dingin (di bawah level 10 mBar) membentuk lapisan kabut,[64] yang mungkin sebagian bertanggungjawab bagi penampilan Uranus yang biasa. Akan tetapi, konsentrasi hidrokarbon di stratosfer Uranian di atas kabut tersebut rendah sekali dibandingkan dengan konsentrasi pada stratosfer planet raksasa lain.[62][70]Lapisan terluar atmosfer Uranian adalah termosfer dan korona, yang suhunya seragam sekitar 800 hingga 850 K.[10][70] Sumber panas yang diperlukan untuk mempertahankan nilai sedemikian tidak dimengerti, karena baik radiasi UV jauh dan UV ekstrim maupun aktivitas aurora tidak dapat memberi energi yang diperlukan. Efisiensi pendinginan yang lemah itu yang diakibatkan kurangnya hidrokarbon di stratosfer di atas level tekanan 0,1 mBar mungkin juga ikut menyebabkannya.[59][70] Selain hidrogen molekuler, termosfer-korona mengandung bagian besar atom hidrogen. Massa mereka yang kecil bersama dengan suhu yang tinggi menjelaskan mengapa korona itu meluas sejauh 50 000 km atau dua jari-jari Uranian dari planet itu.[59][70] Korona yang meluas ini merupakan fitur Uranus yang unik.[70] Efeknya termasuk gaya hambat terhadap partikel kecil yang mengorbit Uranus, secara umum menyebabkan berkurangnya debu pada cincin Uranian.[59] Termosfer Uranian, bersama dengan bagian atas stratosfer, bersesuaian dengan ionosfer Uranus.[61] Pengamatan menunjukkan bahwa ionosfer tersebut berada pada ketinggian dari 2 000 sampai 10 000 km.[61] Ionosfer Uranian lebih rapat daripada ionosfer Saturnus maupun Neptunus, yang mungkin muncul dari konsentrasi rendah dari hidrokarbon di stratosfer.[70][71] Ionosfer itu dipertahankan terutama oleh radiasi UV Matahari dan kerapatannya bergantung pada aktivitas Matahari.[72] Aktivitas Aurora di sini kecil dibandingkan dengan pada Jupiter dan Saturnus.[70][73]
Cincin planet
Uranus mempunyai sistem cincin planet yang rumit, yang merupakan sistem demikian yang kedua yang ditemukan di Tata Surya setelah cincin Saturnus.[74] Cincin-cincin tersebut tersusun dari partikel yang sangat gelap, yang beragam ukurannya dari mikrometer hingga sepersekian meter.[15] Tiga belas cincin yang berbeda saat ini diketahui, yang paling terang adalah cincin ε (epsilon). Semua cincin Uranus (kecuali dua) sangat sempit—umumnya mereka lebarnya beberapa kilometer. Cincin tersebut mungkin cukup muda; pertimbangan dinamis menandakan bahwa mereka tidak terbentuk bersamaan dengan pembentukan Uranus. Materi di cincin-cincin itu mungkin dulu adalah bagian dari satu (atau beberapa) bulan yang terpecah oleh tubrukan berkecepatan tinggi. Dari banyak pecahan-pecahan yang terbentuk sebagai hasil dari tabrakan itu hanya beberapa partikel yang bertahan dalam jumlah terbatas zona stabil yang bersesuaian dengan cincin yang ada sekarang.[74][75]William Herschel mendeskripsikan cincin yang mungkin ada di sekitar Uranus pada 1789. Penampakan ini umumnya dianggap meragukan, karena cincin-cincin itu cukup redup dan pada dua abad berikutnya tak satupun yang diketahui oleh pengamat lain. Namun Herschel masih membuat deskripsi akurat tentang ukuran cincin epsilon, sudut relatifnya terhadap Bumi, warna merahnya dan perubahannya yang nampak bersamaan dengan Uranus mengitari Matahari.[76][77] Sistem cincin itu benar-benar ditemukan pada 10 Maret 1977 oleh James L. Elliot, Edward W. Dunham dan Douglas J. Mink menggunakan Kuiper Airborne Observatory. Penemuan itu merupakan keberuntungan; mereka berencana menggunakan okultasi bintang SAO 158687 oleh Uranus untuk mempelajari atmosfer planet itu. Akan tetapi, saat pengamatan mereka dianalisis, mereka menemukan bahwa bintang itu telah menghilang sebentar dari pandangan lima kali sebelum dan sesudah ia tidak nampak di balik planet itu. Mereka menyimpulkan bahwa pasti ada suatu sistem cincin di sekitar planet tersebut.[78] Kemudian mereka mendeteksi empat cincin tambahan.[78] Cincin-cincin itu langsung dicitrakan saat Voyager 2 lewat dekat Uranus pada 1986.[15] Voyager 2 juga menemukan dua cincin tambahan yang nampak redup sehingga total jumlahnya menjadi sebelas.[15]
Pada Desember 2005, Teleskop angkasa Hubble mendeteksi sepasang cincin yang sebelumnya tidak diketahui. Yang terbesar terletak pada dua kali jarak cincin yang telah diketahui dari planet itu. Cincin-cincin baru ini begitu jauh dari planet tersebut hingga mereka disebut sistem cincin "luar". Hubble juga melihat dua satelit kecil yang salah satunya, Mab, berbagi orbit dengan cincin terluar yang baru ditemukan. Cincin-cincin baru ini membuat jumlah keseluruhan cincin Uranian menjadi 13.[79] Pada April 2006, gambar cincin baru tersebut dengan Observatorium Keck menghasilkan warna cincin-cincin luar: yang terluar biru dan yang lainnya merah.[80][81] Satu hipotesis mengenai warna biru cincin luar tersebut adalah bahwa ia terdiri atas partikel kecil air es dari permukaan Mab yang cukup kecil untuk menghamburkan cahaya biru.[80][82] Kontras dengan itu, cincin-cincin dalam planet itu nampak abu-abu.[80]
Medan magnet
Pengamatan Voyager' mengungkapkan bahwa medan magnet Uranus aneh, baik karena ia tak berasal dari pusat geometrik planet tersebut dan karena ia miring 59° dari poros rotasi.[83][84] Faktanya dwikutub magnetiknya bergeser dari tengah planet itu ke kutub rotasi selatan sejauh sepertiga radius planet itu.[83] Geometri yang tidak biasa ini menyebabkan magnetosfer yang sangat tidak simetris, dimana kuat medan magnet pada permukaan di belahan selatan dapat serendah 0,1 gauss (10 µT), sedangkan di belahan utara kuatnya dapat setinggi 1,1 gauss (110 µT).[83] Medan rata-rata di permukaan adalah 0,23 gauss (23 µT).[83] Sebagai perbandingan, medan magnet Bumi kuatnya kira-kira sama pada kedua kutub dan "ekuator magnetik"nya kira-kira sejajar dengan ekuator geografisnya.[84] Momen dipol Uranus 50 kali momen dipol Bumi.[83][84] Neptunus juga punya medan magnetik yang bergeser dan miring, menyarankan bahwa ini mungkin fitur umum raksasa es.[84] Satu hipotesis ialah bahwa, tidak seperti medan magnet planet kebumian dan raksasa gas, yang dibangkitkan dalam inti mereka, medan magnet raksasa es dibangkitkan oleh gerakan pada kedalaman yang relatif dangkal, contohnya, di lautan air–amonia.[54][85]
Meskipun penjajarannya mengundang keingintahuan, dalam segi lain magnetosfer Uranian mirip seperti planet lain: ia memiliki kejutan busur yang berlokasi 23 radius Uranian darinya, magnetopause pada 18 jari-jari Uranian, ekor magnetofer yang terbentuk penuh, serta sabuk radiasi.[83][84][86] Secara keseluruhan, struktur magnetosfer Uranus berbeda dari Jupiter dan lebih mirip dengan Saturnus.[83][84] Ekor magnetosfer Uranus memanjang di balik planet itu ke luar angkasa sejauh jutaan kilometer dan terpuntir oleh rotasi menyamping planet itu menjadi seperti pembuka tutup botol yang panjang.[83][87]
Di magnetosfer Uranus terdapat partikel bermuatan: proton dan elektron dengan sejumlah kecil ion H2+.[84][86] Tidak ada ion yang lebih berat yang terdeteksi. Banyak partikel ini mungkin berasal dari korona atmosfernya yang panas.[86] Energi ion dan elektron masing-masing bisa setinggi 4 dan 1,2 megaelektronvolt.[86] Kerapatan ion berenergi rendah (di bawah 1 kiloelektronvolt) di magnetosfer dalam adalah sekitar 2 cm−3.[88] Populasi partikel ini sangat dipengaruhi oleh bulan-bulan Uranian yang melalui magnetosfer itu meninggalkan celah-celah yang dapat diketahui.[86] Fluks partikelnya cukup tinggi untuk menyebabkan penggelapan atau pencuacaan angkasa dari permukaan bulan dalam skala waktu yang secara astronomis cepat 100.000 tahun.[86] Ini mungkin penyebab dari warna bulan-bulan dan cincin-cincinnya yang gelap seragam.[75] Uranus mempunyai aurora yang terbentuk dengan baik, yang terlihat sebagai busur yang terang di sekitar kedua kutub magnetik.[70] Namun, tidak seperti pada Jupiter, Uranus auroranya nampak tidak penting bagi keseimbangan energi termosfer planetnya.[73]
Iklim
Struktur berpita, angin dan awan
Namun pada tahun 1990-an, jumlah fitur awan terang yang teramati meningkat pesat sebagian karena teknik pencitraan resolusi tinggi yang baru menjadi tersedia.[16] Mayoritas mereka ditemukan di belahan utara Uranus saat ia mulai kelihatan.[16] Penjelasan mula-mula—bahwa awan-awan terang itu lebih mudah diidentifikasi di bagian gelap planet tersebut, sedangkan di belahan selatan kerah terangnya menutupi mereka—ditunjukkan tidak benar: banyak sebenarnya fitur-fitur itu memang meningkat pesat.[92][93] Namun demikian, ada perbedaan antara awan-awan di tiap belahan planet itu. Awan-awan di utara lebih kecil, lebih tajam dan lebih terang.[93] Nampaknya mereka terletak pada tempat yang lebih tinggi.[93] Awan-awan itu masa hidupnya beragam. Beberapa awan kecil bertahan beberapa jam, sementara sedikitnya satu awan selatan mungkin telah ada sejak terbang dekatnya Voyager.[16][89] Pengamatan terbaru juga menemukan bahwa fitur awan di Uranus punya banyak persamaan dengan yang ada di Neptunus.[16] Sebagai contoh, bintik-bintik gelap yang umum terdapat di Neptunus tidak pernah diamati di Uranus sebelum tahun 2006, saat fitur demikian yang pertama dicitrakan.[94] Diperkirakan bahwa Uranus menjadi lebih mirip Neptunus selama musim ekuinoksnya.[95]
Pelacakan banyak fitur-fitur awan memungkinkan penentuan angin zona yang berhembus di troposfer atas Uranus.[16] Di ekuator arah angin adalah retrograd, yang artinya bahwa mereka berhembus ke arah sebaliknya dari rotasi planet itu. Kecepatan mereka dari −100 hingga −50 m/s.[16][90] Kecepatan angin meningkat dengan jarak dari ekuator, mencapai nilai nol pada garis lintang dekat ±20°, dimana suhu troposfer minimum berada.[16][55] Dekat kutub-kutubnya, angin berganti arahnya menjadi prograd, mengalir searah dengan rotasi planetnya. Kecepatan angin terus meningkat mencapai nilai maksimanya pada garis lintang ±60° sebelum jatuh ke nol di kutub.[16] Kecepatan angin pada garis lintang −40° berkisar dari 150 hingga 200 m/s. Karena kerah di situ mengaburkan semua awan di bawah paralel itu, kecepatan yang ada di antaranya dan kutub selatan tidak mungkin diukur.[16] Kontras dengan itu, di belahan utaranya kecepatan angin maksimum setinggi 240 m/s diamati dekat garis lintang +50°.[16][90][96]
Variasi musim
Untuk periode singkat dari Maret hingga Mei 2004, sejumlah awan besar muncul di atmosfer Uranian, memberinya penampilan yang mirip Neptunus.[93][97] Pengamatan-pengamatan termasuk kecepatan angin pemecah rekor 229 m/s (824 km/jam) badai petir yang bertahan lama yang disebut sebagai "Fourth of July fireworks" ("kembang api empat Juli") .[89] Pada tanggal 23 Augustus, 2006, peneliti-peneliti di Space Science Institute (Boulder, CO) dan University of Wisconsin mengamati sebuah bintik gelap di permukaan Uranus, memberi para astromon pengetahuan lebih terhadap aktivitas atmosfer planet tersebut.[94] Sebab kenaikan aktivitas secara tiba-tiba ini mesti terjadi tidak sepenuhnya diketahui, tetapi nampak bahwa kemiringan sumbu Uranus yang ekstrim menyebabkan variasi musim yang ekstrim pada cuacanya.[46][95] Menentukan sifat variasi musim ini adalah sulit karena data yang baik tentang atmosfer ini telah ada kurang dari 84 tahun, atau satu tahun Uranian penuh. Sejumlah penemuan telah dibuat. Fotometri selama masa setengah tahun Uranian (mulai pada tahun 1950-an) menunjukkan variasi yang beraturan dalam kecerahan pada dua pita spektrum, dengan nilai maksimal terjadi saat soltis dan nilai minimal saat ekuinoks.[98] Variasi periodik yang mirip, dengan nilai maksimal saat soltis, telah diketahui dalam pengukuran gelombang mikro dari troposfer dalam yang dimulai tahun 1960-an.[99] Pengukuran suhu stratosfer yang dimulai tahun 1970-an juga menunjukkan nilai minimum dekat soltis 1986.[69] Mayoritas variabilitas ini dipercaya terjadi karena perubahan dalam geometri pengamatan.[92]Akan tetapi ada beberapa alasan untuk dipercaya bahwa perubahan-perubahan musim fisik terjadi di Uranus. Sementara planet tersebut diketahui memiliki daerah kutub selatan yang terang, kutub utaranya cukup redup, yang tidak cocok dengan model perubahan iklim yang diuraikan di atas.[95] Selama solstis utara sebelumnya tahun 1944, Uranus menampilkan kenaikan tingkat kecemerlangan, yang menyarankan bahwa kutub utara tidaklah selalu gelap sekali.[98] Informasi ini menandakan bahwa kutub yang terlihat menjadi terang pada suatu waktu sebelum solstis dan mejadi gelap setelah ekuinoks.[95] Analisis terperinci data cahaya tampak dan gelombang mikro mengungkapkan bahwa perubahan terang yang berkala itu tidak sepenuhnya simetris di sekitar waktu solstis, yang juga menandakan suatu perubahan pada pola-pola albedo meridional.[95] Akhirnya pada 1990-an, bersamaan dengan Uranus meninggalkan solstisnya, Teleskop Hubble dan teleskop permukaan Bumi mengungkapkan bahwa kap kutub selatan menjadi gelap dengan jelas (kecuali kerah selatan, yang tetap terang),[91] sementara belahan utaranya menunjukkan aktivitas yang meningkat,[89] seperti pembentukan awan dan angin yang lebih kencang, menguatkan perkiraan bahwa ia akan segera menjadi terang.[93]
Mekanisme perubahan-perubahan fisik itu masih tidak jelas.[95] Berdekatan dengan solstis musim panas dan musim dingin, belahan-belahan Uranus terletak secara bergantian pada penyinaran penuh Matahari atau menghadap angkasa jauh. Menjadi terangnya belahan yang disinari Matahari itu dipekirakan hasil dari penebalan lokal awan dan kabut metana yang terletak troposfer.[91] Kerah yang terang pada garis lintang −45° juga berhubungan dengan awan-awan metana.[91] Perubahan-perubahan lain di daerah kutub selatan dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan pada lapisan awan rendah.[91] Variasi pancaran gelombang mikro dari planet itu mungkin disebabkan oleh suatu perubahan pada sirkulasi troposfer dalam, karena awan dan kabut yang tebal mungkin menghambat konveksi.[100] Sekarang dengan sedang tibanya ekuinoks musim semi dan musim gugur di Uranus, dinamikanya juga berubah dan konveksi dapat berlangsung lagi.[89][100]
Pembentukan

Bulan-bulan


Di antara satelit-satelit itu, Ariel nampak memiliki pemukaan termuda dengan kawah tabrakan paling sedikit, sedangkan Umbriel nampaknya yang tertua.[15][75] Miranda memiliki ngarai patahan sedalam 20 kilometer, lapisan-lapisan berpetak dan variasi yang kacau dalam umur dan fitur permukaan.[15] Aktivitas geologis Miranda di masa lalu dipercaya didorong oleh pemanasan pasang-surut pada suatu ketika saat orbitnya lebih eksentrik daripada sekarang, mungkin hasil dari resonansi orbital dengan Umbriel yang dulu ada.[106] Proses perenggangan yang diasosiasikan dengan diapir yang naik mungkin merupakan asal dari korona-korona yang mirip 'lintasan balap' di bulan itu.[107][108] Sama dengan itu, Ariel dipercaya pernah berada dalam resonansi 4:1 dengan Titania.[109]
Eksplorasi
Pada 1986, wahana Voyager 2 milik NASA mengunjungi Uranus. Kunjungan ini adalah satu-satunya usaha untuk menginvestigasi planet itu dari jarak dekat dan tidak ada kunjungan lain yang direncanakan untuk saat ini. Diluncurkan pada tahun 1977, jarak Voyager 2 paling dekat ke Uranus pada tanggal 24 Januari 1986, berada dalam 81 500 kilometer puncak awan planet tersebut, sebelum melanjutkan perjalanannya menuju Neptunus. Voyager 2 mempelajari struktur dan komposisi kimia atmosfernya,[61] menemukan 10 bulan dan mempelajari cuaca unik planet itu yang disebabkan kemiringan sumbunya yang 97,77°; dan memeriksa sistem cincinnya.[15][110] Ia juga mempelajari medan magnetnya, struktur tidak beraturannya, kemiringannya dan ekor magnetosfer "pembuka tutup botol"nya yang unik yang disebabkan orientasi Uranus yang menyamping.[83] Ia melakukan investigasi terperinci pertama dari lima bulan terbesarnya dan mempelajari semua cincin sistem itu yang diketahui yang banyaknya sembilan dan menemukan dua cincin yang baru.[15][75]Catatan
- ^ Elemen-elemen orbit mengacu pada pusat massa sistem Uranus, dan merupakan nilai-nilai oskulasi (pendekatan) pada epoch J2000 yang presisi. Besar pusat massa diketahui karena, kontras dengan pusat planet, mereka tidak mengalami perubahan yang cukup besar pada dasar hari ke hari dari gerakan bulan-bulannya.
- ^ Dihitung menggunakan data dari Seidelmann, 2007.[5]
- ^ Mengacu pada level tekanan atmosfer 1 bar.
- ^ Penghitungan fraksi mol He, H2 dan CH4 berdasarkan pada rasio percampuran 2,3% dari metana dengan hidrogen dan proporsi 15/85 He/H2 yang diukur di tropopause.
- ^ Rasio percampuran didefinisikan sebagai banyaknya molekul senyawa tiap satu molekul hidrogen.